"Terimakasih kelompok Achmad Anugerah Faisal BK UMMgl"
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Evaluasi
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sejak lama. Pada masa Yunani, evaluasi
telah dilakukan walaupun masih dalam bentuk sederhana dan kurang profesional.
Misalkan saja Sicrates Yang membuat evaluasi sederhana terhadap pelajaran yang
ia berikan kepada murid-muridnya. Pada tahun 1970 evaluasi baru menjadi suatu kajian yang diangkat sebagi
studi tersendiri dan dianggap profesi yang profesional. Hal ini ditamdai dengan
banyak ahli yang memiliki perhatian pada bidang evaluasi diberbagai bidang
kehidupan seperti pendidikan, sosial, serta kesehatan { Mohammad David
Romansyah 12110137} . Evaluasi dalam
pengajaran tidak semata-mata dilakukan terhadap hasil belajar, tetapi juga
harus dilakukan revisi desain pengajaran itu sendiri.Oleh karena itu, dalam
makalah ini akan membahas bagaimana evaluasi itu dari segi: pengertian, klarifikasi evaluasi menjadi dua (evaluasi
formatif dan sumatif) beserta contoh dari kedua macam klarifikasi tersebut
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang
dimaksud dengan Evaluasi ?
2.
Apakah yang
dimaksud dengan Evaluasi Formatif ?
3.
Apakah yang
dimaksud dengan Evaluasi Sumatif ?
4.
Apakah Tujuan
Evaluasi Formatif dan Sumatif ?
5.
Apakah Fungsi
Evaluasi Formatif dan Sumatif ?
6.
Bagaimanakah
Teknik Evaluasi Formatif ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Evaluasi
Secara harfiah, kata evaluasi berasal
dari bahasa Inggris yakni evaluation; dalam bahasa Arab berarti al-taqdîr (التقدير); dalam bahasa Indonesia
berarti penilaian. Akar katanya adalah value; dalam bahasa Arab berarti
al-qîmah (القيمة); dalam bahasa Indonesia berarti nilai. Dengan
demikian, secara harfiah evaluasi pendidikan adalah penilaian dalam bidang
pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan. (Sudijono, 2007: 1).Adapun dari segi istilah, terdapat berbagai definisi yang
diungkap oleh para ahli. Di antaranya adalah seperti yang dikatakan Anas
Sudijono, yang mengutip Edwind Wandt dan Gerald W. Brown mengatakan evaluation
refer to the act or process to determining the value of something (evaluasi
menunjukkan kepada atau mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai dari sesuatu). (Sudijono, 2007: 1) Sedangkan menurut
Rusman, dia mengutip berbagai definisi tentang evaluasi sebagai berikut:
Gronlund mengatakan bahwa proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis dan
interpretasi informasi atau data untuk menentukan sejauh mana siswa telah
mencapai tujuan pembelajaran. Hopkins dan Antes mengatakan evaluasi adalah
pemeriksaan secara terus menerus untuk mendapatkan informasi yang meliputi
siswa, guru, program pendidikan, dan proses belajar mengajar untuk mengetahui
tingkat perubahan siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan
ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan efektifitas program. MacDonald
berpendapat bahwa evaluation is the process of conceiving, obtaining and
communicating information for guidance of educational decision making with regard
to a specified programme (evaluasi adalah proses memahami, memperoleh dan
memberitahukan informasi untuk bimbingan pendidikan dengan membuat keputusan
untuk sebuah program yang telah ditetapkan). Menurut Morrison, evaluasi adalah
perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan
dapat dipertanggungjawabkan. (Rusman, 2009: 93) Dari berbagai definisi
tersebut, dapat dikatakan bahwa evaluasi dalam pendidikan adalah sebagai
berikut:
1. Proses atau
kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan dengan tujuan yang telah
ditentukan.
2. Usaha untuk
memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan
pendidikan.
B.
Pengertian
Evaluasi Formatif
Secara umum evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilaksanakan di tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya proses
pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pembelajaran atau
subpokok bahasan dapat diselesaikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik “telah terbentuk” sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah
ditentukan(Sudijono, 2007: 23).
Sedang pada kaitannya dengan Bimbingan dan
Konseling,Menurut
Scriven (1991) dalam diktat teori dan praktek evaluasi program bimbingan dan
konseling (Aip Badrujaman, 2009), evaluasi formatif adalah suatu evaluasi yang
biasanya dilakukan ketika suatu produk atau program tertentu sedang
dikembangkan dan biasanya dilakukan lebih dari sekali dengan tujuan untuk
melakukan perbaikan.
C.
Pengertian
Evaluasi Sumatif
Evaluasi
sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai
diberikan. Dengan kata lain evaluasi yang dilaksanakan setelah seluruh unit
pelajaran selesai diajarkan (Sudijono, 2007: 23).
D.
Tujuan Evaluasi
Formatif dan Sumatif
a.
Tujuan Evaluasi
Formatif
1) Evaluasi formatif adalah mengetahui sejauh
mana program yang dirancang dapat berlangsung,
sekaligus mengidentifikasi hambatan. Dengan diketahui hambatan dan hal-hal yang
menyebabkan program tidak lancar, pengambilan keputusan secara dini dapat
mengadakan perbaikan yang mendukung kelancaran pencapaian tujuan program.
2)
Untuk
memastikan tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan untuk melakukan
perbaikan suatu produk atau program.
b.
Tujuan Evaluasi
Sumatif
1) Untuk
mengukur ketercapaian program.
2)
Untuk mengetahui seberapa jauh kurikulum yang
telah disusun sebelumnya memberikan hasil pada siswa antara lain mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor.
E.
Fungsi Evaluasi
Formatif dan Sumatif
a.
Fungsi Evaluasi
Formatif
1)
Sebagai balikan bagi siswa dan guru tentang kemajuan belajar.
2) Untuk memperoleh informasi yang dapat
membantu memperbaikai proyek, kurikulum, atau lokakarya.
b.
Fungsi Evaluasi
Sumatif
1)
Menentukan kenaikan
tingkat atau kelulusan, pada akhir program atau pengajaran.
2)
Sebagai sarana untuk
mengetahui posisi atau kedudukan individu di dalam kelompoknya.
F.
Teknik Evaluasi
Formatif
1)
Review ahli (Expert
Review); yakni evaluasi dimana ahli mengkaji ulangprogram layanan dengan atau
tanpa kehadiran evaluator. Ahli ini bisa ahli materi, ahli teknis, pernacang,
atau instruktur.Review ahli adalah proses dimana seorang atau beberapa ahli
melakukan riview terhadap muatan program layanan yang masih kasar atau masih
dalam rancangan (draft) untuk menentukan kelebihan dan kelemahannya. Hal ini
biasa dilakukan dalam tahap pertama pada proses evaluasi formatif. Evaluasi
bersama ahli ikut bersamaan dan mencatat komentar-kom91entar ahli serta
menanyakan informasi yang lain.
Review
ahli memiliki kelebihan, antara lain: (1) review menghasilkan tipe informasi
yang berbeda jika dibandingkan dengan informasi
yang diperoleh dari evaluasi orang per orang, kelompok kecil, atau uji
lapangan, (2) kadang-kadnag ahli yang dibutuhkan telah ada dan dibayanr denga
murah. Sedangkan kelemahannya antara lain: (1) riview ahli tidak memberikan
pandangan atau pendapat dari sudut pandang siswa, (2) review ahli memerlukan
biaya yang tinggi jika orang lain harus didatngkan dari wilayah yang jauh.
Informasi
yang dapat digali dari pelaksanaan review ahli anatar lain: (1) informasi yang
berkaitan dengan materi (content), seperti kelengkapan, akurasi, kepentingan,
serta kedalaman, (2) informasi yang berkaitan dengan desain intruksional,
seperti kesesuaian karakteristik dan, tugas perkembangan siswa, kesesuaian
antara tujuan-materi-evaluasi, ketepatan pemilihan media, ketertariakn bagi
siswa (3) informasi yang berkaitan dengan implementasi, seperti kemudahan
penggunaan, kesesuaian dengan lingkungan belajar sebenarnya, kesesuaian denga
lingkungan (4) informasi kualitas teknis seperti kualitas layout, grafis,
audio, visual, dll.
2)
Evaluasi orang per orang
(one-to-one Evaluation); yaitu wawancara yang dilakukan secara perorangan oleh
evaluator terhadap beberapa siswa dimana secara satu persatu sisa diminta untuk
memebrikan komentarnya.
3)
Evaluasi kelompok kecil (small
group); yaitu evaluasi diaman evaluator
menguji cobakan suatu program
layanan pada suatu kelompok siswa dan mencatat performance dan
komentar-komentarnya.
4)
Uji lapangan (field
test); yaitu evaluasi di mana evaluator mengobservasi program layanan ynag
diujicobakan kepada sekelompok siswa tertentu dalam suatu situasi nyata.Evaluasi yang dilakukan
terhadap suatu program layanan
yang sudah selesai dikembangkan,
tapi masih membutuhkan atau memungkinkan untuk direvisiakhir, dengan
tujuan untuk mengkonfirmasi akhir, memperoleh pendapat akhir dan menguji
keefektifan serta kemampuan untuk diimplementasikan terhadap program layanan yang
sudah dalam tahap akhir pengembangan.
Salah
satu kelebihan umum dari uji lapangan adalah bahwa dengan evaluasi ini akan
diperolehin formasi apakah program
layanan dengan menggunakan metode ditentuakan benar-benar berjalan
sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Menurut Tessmer (1996)
,ada beberapa focus penggalian informasi
yang perludi jdikan patokan dalam uji lapangan ,diantaranya adaalah :
1. Kemampuanuntukdilaksanakan
2. Kesinambungan
3. Efektifitas
4. Kecocokandenganlingkungan
5. Hal-hal apa saja yang menyebabkan
program layananitumembosankan
G.
Perbedaan Evaluasi
Formatif dan Sumatif
Seperti
yang dikatakan Rusman mengutip pendapatnya Scriven, dia (Scriven) telah membuat
perbedaan antara evaluasi sumatif dan formatif. Dalam evaluasi sumatif,
evaluasi berfungsi untuk menetapkan keseluruhan penilaian program. Termasuk
menilai keseluruhan manfaat program tertentu dalam hubungannya dengan
kontribusi terhadap kurikulum sekolah secara total. Dalam evaluasi formatif
meliputi pembuatan penilaian dan usaha untuk menentukan sebab-sebab khusus.
Informasi yang diperoleh dalam evaluasi formatif memberi kontribusi terhadap
revisi program. Ini memungkinkan pengembang kurikulum untuk mengubah dan
mengembangkan kurikulum sebelum menetapkan bentuk final. Perbedaan yang
mendasar antara dua tipe evaluasi ini menyangkut bagaimana evaluasi diperlakukan,
apa yang akan dievaluasi dan bagaimana hasilnya akan digunakan. (Rusman, 2009:
101)
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari banyak model-model evaluasi perlu
kita ketahui bahwa evaluasi adalah merupakan proses membandingkan antara tujuan
yang di tetapkan dengan tujuan yang di capai dan perlu di tekankan untuk memperoleh gambaran
efektivitas system pendidikan yang mempengaruhi pencapaian tujuan pendidikan
dan harus di laksanakan secara berkesinambungan dan terus menerus sesuai dengan
tujuan pembelajaran
yang akan di capai secara berkelanjutan
Sebagai calon guru bk harus
mengetahui evaluasi yang mana
yang paling tepat untuk di gunakanya dalam program bimbingan dan konseling.Diantara Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
memiliki perbedaan yang mendasar dalam pelaksanaan dimana Evaluasi Formatif
dilakukan pada setiap selesai satu program/sub pokok bahasan langsung
dievaluasi sebelum menuju ke program/sub pokok selanjutnya,sedangkan model
evaluasi Sumatif dilakukan setelah semua proram atau bab yang ada telah selesai
barulah di evaluasi secara keseluruhan.
Daftar
Pustaka
Badrujaman,
Alip.2011. Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan Konseling. Jakarta:
indeks.
Winkel, W. S.
& Sri, Hastuti. (2010) bimbingan dan Konseling di Institut Pedidikan.
Yogyakarta:Media Abadi.
Arikunto,
Suharsimi & Cepi Safrudin Abdul Jabar. (2009). Evaluasi program pendidikan
(edisi kedua). Jakarta: Bumi Aksara.
Badrujaman, Aip.
(2009). Diktat teori dan praktek evaluasi program bimbingan dan konseling.
Jakarta.
Gysbers, N. C.,
& Henderson, P. (2006). Developing and managing your school guidance and
counseling program (4th ed.). Alexandria, VA: AmericanCounseling Association.Rusman.
2009. Manajemen Kurikulum. Edisi 2. Jakarta: Rajawali Press.
Silveirus, Suke.
1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mas mungkin bisa diberikan Footnod yang lengkap dimana dalam makalah ini Footnod nya tidak lengkap seperti halaman tahun cet dan sebagainya
BalasHapus